Senin, 05 Desember 2011

Hanya Dikau lah

Datanglah !
Biarkan ku berbaring dipelukanmu
Walaupun tuk sejenak
Usaplah dahiku
Kan ku katakan semua
                                    Bila ku lelah, tetaplah disini
                                    Jangan tinggalkan aku sendiri
                                    Bila ku marah, biarkan ku bersandar
                                    Jangan kau pergi tuk menghindar
Rasakan resahku
Dan buat aku tersenyum
Dengan canda tawamu
Walaupun tuk sekejap
Karena engkau lah
yang sanggup redakan aku
Karena engkau lah
Satu-satunya untukku
Hanya dirimu yang sanggup mengertikanku
Dalam susah ataupun senang
Dan pastikan kita selalu bersama
Bersama selamanya. . .

Rasakan Kehadiranku

 Tidurlah dengan senyuman
Mimpilah dengan angan dan cita-cita
yang kau harapkan
Disaat kamu terlelap
Dalam hangatnya selimut
yang memelukmu
Bantal  yang menjadi sandaranmu
Dengan pintu terkunci rapat
Disitu aku akan selalu hadir disampingmu
Lebih dari sebagai selimut, bantal, dan pintu
Aku akan memelukmu
Lebih dari selimut yang kamu pakai
Membuatmu nyaman
Lebih dari bantal yang kau sandarkan
Dan menjagamu
Lebih dari sekuat pintu yang terkunci
Disitu, disaat tidurmu
Aku akan setia menjadi sandaran hatimu
Namun semua itu
Mungkin tak kau rasakan ketika bangun
Karena hanya hatimu yang bisa merasakan

SKENARIO “ Di Balik Tugas Drama “


SKENARIO
“ Di Balik Tugas Drama “

Tokoh-tokoh:

  • Dani berperan sebagai :

·        Dani berwatak pemalas, suka tidur.
·        Dukun berwatak tidak mau tahu, baik.

  • Kipli berperan sebagai :

·        Kipli berwatak emosional, resek, bandel, nakal.

  • Anisa berperan sebagai :

·        Anisa berwatak cerewet, centil.
·        Bu Catur berwatak baik, ramah, lemah lembut, bijaksana, disiplin.

  • Yolanda berperan sebagai :

·        Yolanda berwatak setia.

  • Lintang berperan sebagai :

·        Lintang berwatak pandai, lemah lembut, sok tahu.

  • Bagus berperan sebagai :

·        Bagus berwatak disiplin, emosional.



  • Sutradara          :  Dani Hadi P

  • Penulis Naskah  :  Semua Anggota






Pukul 06.45 tepat ,bel tanda masuk jam pelajaran pertama di SMANIP (SMA Negeri 1 Pajajaran) berbunyi. Bu Catur guru mapel Bahasa Indonesia segera memasuki  ruang kelas XI-IPA 4 dengan semangat. Tapi, masih terlihat dua bangku kosong. Salah satunya adalah bangku Kipli ,anak yang terkenal suka terlambat ,resek,bandel,dan lebih tepatnya dia adalah anak yang ternakal diantara yang paling nakal.

Bu Catur                 : (memasuki kelas dengan semangat ) “assalamu’alaikum Wr. Wb”.
Semua siswa        : “Wa’alaikumsalam Wr. Wb”. (dengan serentak).
Bu Catur              : “Allamdulillah ya anak-anak sesuatu . Kita berjumpa lagi setelah UTS. Kalian luar biasa. semua sswa untuk nilai mapel Bahasa Indonesia di atas KKM dan tidak ada yang remidi. Ibu bangga sama kalian”.
Yolanda                       : “Iya dong bu … kita …..” ( sambil mengangkat bahu ).
Lintang               : “Eits… Ingat yol , apa kata Pak Hasyim kemarin. Kta tidak boleh sombong semua yang menimpa kita itu anugrah dari Allah SWT”. (menunjuk Yolanda).
Yolanda                       : “Terus ucapan yang benar kayak gimana?”.
Lintang               : “Menurutku ya begini, Alhamdulillah bu,atas berkah rahmat Allah SWT kita bisa mengerjakan UTS  Bahasa  Indonesia dengan baik dan mencapai hasil yang baik pula”.(dengan gaya sok benar ).
Bu Catur             : (tersenyum dengan terpukau).
Yolanda                       : “ Kayak pembukaan UUD 1945 aja, alenia ke-2 itu. “(nyindir ke Lintang ).
Bu Catur                      : “Yolanda dan  Lintang sudah ya nak ! kita mulai pelajarannya . Tapi sebelumnya ibu absen dulu. ”
Lintang              :  “Iya, bu “ ( menuduk kan kepala dan bersalah )
Yolanda             :” Bu Catur , langsung saja di mulai pelajarannya, ada 2 yang tidak masuk . Anisa nomor absen 03 itu izin. Yul Kifli absen 38 sepertinya terlambat.”
Bu Catur             : “Baiklah nak . Oh iya nanti setelah 2 jam pelajaran saya, ada bel pulang sekolah . karena Pukul 10.00 semua Bapak/Ibu Guru  berkunjung ke Rumah Ibukepalah sekolah yakni Bu Siatin dalam acara tasyakuran haji .”
Semua siswa      : “Horee!!.... ”  (mengangkat 2 tangan dan melambaikannya).”
Yolanda            : “Pajajaran di goyang ..” (sambil menari)”
Semua siswa      : “Hahaa…” .
Bu Catur            :(jari telunjuk di tempelkan di bibir) “sstt… sudah nak ,jangan ramai ! Kita mulai pelajarannya.”
Semua siswa      : “Baik ,, bu…” .
Bu Catur            : “Keluarkan LKS Kalian dan baca terlebih dahulu halaman 43” (seraya menulis jurnal kelas ) 
Lintang              : “Wah…  drama asik “ (kagum dan tidak menyangka) .

Suasana  kelas XI-IPA4 menjadi hening . semua sedang sibuk membaca. Tiba-tiba ..
Kipli                  : ( mengentuk pintu kelas ) “assalamualaikum.”
B u Catur         :  “Kipli kamu terlambat 10 menit  nak.. Tugas buat kamu membuat cerpen Kenapa kamu bisa terlambat . minggu depan kumpulkan ke saya .”
Kipli                : “Iya ,bu..”
Bu Catur          :  “ Sekarang kamu boleh duduk.”
Kipli                :  “ Trimakasih ,Bu Catur tercinta ! “ (menatap Bu Catur dengan senyuman dan berjalan menuju bangkunya ).
Yolanda           : “ Ahh kamu, yang tercinta kan kan Cuma aku  seorang.” (cemberut).
Semua siswa    : “Cie….cie…” .
Kipli                : “ Malu tau ..” (sambil  menyenggol Yolanda).
Bu Catur          :” Kipli kipli.” (sambil menggeleng).
Kipli                : “ganteng ya bu?? (menyisir rambut dengan tangan ) .
Yolanda           : “ Banget….”
Kipli                : “Makasih,…. “
Bu Catur          : “ Kalau ibu ya nak , setiap ada yang terlambat masuk jam pelajaran saya . Ya jelas saya suru buat cerpen , nanti kalau bagus saya kirim ke Majesty . Enak kan? Ehmmm… ya sudah kembali ke jalan yang benar , membahas drama . “
B agus              : “ Bu Catur ini suratnya Anisa..” ( memberikan surat ke Bu Catur , lal kembali duduk).
Bu Catur          : “ Wah  Anisa pergi  kemana ya? “ ( sambil membuka suratnya)
Bagus               : “Katanya sih Kelampung bu .”
Kipli                  : “ Jadi ingat pak Bagus guru matematika ,kalau hari senin pasti ngomongin  gajah-gajah di alun-alun.”(meringis)
Yolanda            : “ Jangan membuka aib ,dong ! sabtu malam Minggu kemarin kita kan duduk di bawahnya .” (mencubit kipli )
Bagus                : “ Haahaaa.. ketauan deh!” (memojokan Kipli dan Yolanda).
Bu Catur            : (menahan tawa dan sedikit demi sedikit mulai melepas tawa)
Lintang              : “Iya iya menurut buku yang saya baca , d Lampug memang terdapat pusat pelatihan gajah. Lebih tepatnya di Way Kambas.” ( berlagak seperti guru )
Bu Catur            : “Ya sudah lah , nak ! kita kembali kejalan yang lebih benar  lagi.” ( menenangkan siswa)
Dany                 : (bangkit dari tidur )  “ Huaaahhh!!!....!” 
Bagus                : “Ssttt”…      (sambil membungkam mulut Dany)
BU Catur           :” Suara apa itu nak ?”  (mencari sumber suara)
Klipli                 : “Itu bu iInad tukang tidur bangun ,.” (menunjuk kearah dany )
 Bu Catur           : “Haduh …ehh kamu nak Dany . di suruh baca kok malah tidur .” (memegang kepala).
Dany                 : “ Hoamm .. iya bu , kemarin saya ngerjakan proyek sampai tenga malam.”
Bagus                : “ Ahh …. Alas an kamu!” (sinis dengan Dany)
Dany                 :” Jangan Gitu , aku kan yang jaga lilin buat kamu .. haha… tapi ., ya gak lah .!”
Bagus                :” Enak aja ,, nguarange  !! emange aku babi ngepet apa? “
Lintang              : “ Dany , menurut artikel yang aku baca , tidur antara jam 6 pagi sampai 12 siang itu itu bisa memutuskan sel sel otak.”
Dany                 : “ Kemeroh…”
Lintang              : “Gak percaya , ya sudah.”
Bagus                : (tiba tiba berditi) “kita harus mematuhi tata tertip ..!!”
Lintang              : “Tata tertip lalu lintas kah?? “ haa.. (sinis)
Yolanda            : “Polisi lalu lintas dong ??”
Semua siswa      :” Hahaaa… “(menertawakan bagus)
Bu Catur            : “Sudah –sudah . Kita kembali ke jalan yang paling benar . Ayo kita bahas lebih lanjut tentang drama yang akan kalian pentaskan untuk tugas.”
Kring !!!...Kringg!!! Kring!!!!. … Bel menunjukan bahwa pelajaran telah  usai  dan siswa di perkenakan untuk pulang .
Bu Catur          : “Yahh… sudah bel ,nak . baik ,untuk soal drama ,kalian pilih sendiri anggota kelompoknya. Dimana kelompok terdiri dari 6 anggota. Mohon untuk segera di bahas dan besok lusa harus siap untuk tampil di depan kelas . oh iya ,temanya bebas  dengan durasi 20 menit . Nanti juga ada rewordnya.”
Bagus               :” Loh bu , ini bel pulang ??” ( bingung)
Bu Catur          : “Iya nak..”
Kipli                : “Ah gak seru ah . Kok pulang pagi ? “ (meringis )
Yolanda           : “ Iya ya , kok pulang pagi?” (berniat nyindir)
Lintang            :  “ Gayamu rek , sebenarnya pada seneng aja ! “
K & Y              : “ Hahaa… ya iya lah suatu kejadian yang jarang di temukan di SMANIP ( pulang pagi madsudnya) .
Bu Catur          :  (tersenyum melihat  siswa kelas XI-IPA4 ) ,” saya kira bisa dimengerti soal drama, oh iya besok itu libur karena di sekolah ada workshop guru se-kota. Dan saya akiri Wassalamu’alaikum Wr. Wb.”
Semua siswa    : “Walaikumssalam Wr.Wb.  yeee..“

Bu Catur meninggalkan kelas  XI-IPA4 , dan semua siswa segera membentuk kelompok drama bahasa Indonesia.

Lintang            : “Kalian satu kelompok sama aku aja . aku sudah mempunyai rencana soal hal itu .” (membujuk  Kipli , Yolanda.Dany dan Bagus).
Yolanda           : “ Berarti masih 5 anak . satnya Anisa ya?? “ (merayu)
Lintang            :”Sip …”  ( melihaatkan jempol)
Kipli                : “Kalau gitu , kamu pikirkan sendiri saja ! kamu kan pandai? Tentunya kamu nggak mau di bantu anak yang malas seperti kita kita . kalau kita ikut ikut yang ada malah  tidak karuan “.
Yolanda           : “Ayo Kim kita pulang “ (menggandeng kKIpli ) .
Lintang            : “ Tunggu Yolanda dan Kipli jangan pulang !  ayo kita bahas bersama !”
Y & K              : ( berhenti lalu membalikan badan dan berjalan menuju lintang )
Lintang            : “ Dany , Bagus ,Kipli sama Yolanda  ayo kitamulai membahas drama .aku bukan anak yang egois , aku lebih suka kebersamaan.”
Yolanda           ;” Benarkah itu ??... “(ragu ragu )
Lintang            : “Benar, Yola ! (menyakinkan Yolanda)

Secara tidak sengaja ,hp mereka semua berbunyi secara serentak . dan itu membuat acara membahas drama di kelas jadi ter tunda . 
Y,L,B,D ,K      : “ Aku izin untuk hari ini ..” (secara bersamaan)
Y  & L             : “ Aku “ (bersamaan )
Yolanda           : “Kamu dulu aja yang ngomong”
Lintang            : “ Aku harus ngumpul SKI untuk rapat  sekarang ,kamu? “
Yolanda           : “ Temen SMPk ngajak aku jenguk mamanya di rumah sakit.trus kamu  Kim”
Kipli                : “ X-4 ngajak aku futsal. Ehh kamu? “
Bagus               :” Kiki sama Candra ngajak aku latihan ke KOREM ,yang terakir  Dany kamu  kenapa izin?”
Dany                :”Aku banyak proyek yang harus diselesaikan  sekarang . trus ngantar barang pesanan.”
Bagus               :” Kalau gitu kita kelompokan di rumahku aja di kalimati gang 3 pukul 16.00 sore, Gimana?”
Y,L,D,K           :”Oke!!”
Lintang            : “ Nanti kita ngumpul di halte  SMANIP  pukul 15.30”
Yolanda           : “ Kita pakai mobil Anisa saja .skarang  dia perjalanan pulang dati Lampung , ntar aku sms dia soal kelompokan .”
Kipli                : “ Sipp ! aku duluan ya!”  (melambaikan tangan  )
Y,L,D,B           : “ Ya ayo ayo ! “ (berpencar )
Akirnya mereka minggalkan ruang kelas X1 – IPA4  .dan menjalankan kesibukannya masing- masing .pukul 15.30 tepat Lintang ,Yolanda,Kipli ,Dan Dany sudah siap di Halte SMANIP.
Lintang            :” Anisa mana ya?” (resah)
Yolanda           :(Tiba-tiba hp nya berbunyi tanda ada sms ,lal dia membukanya) “in isms dari Anisa aku bacakan ,  YOL ,TUNGGU AKU BENTAR .AKU MASIH  NYARI KUNCI MOBILKU 
Kipli                : “ Lelet banget sih itu anak . tahu gitu pakek mobilku saja.” 
Dany                :” Cerewet … kalian itu ,jadi gak bisa tidur”
Lintang            :”  Kita tunggu saja. “ ( ngomong dengan santainya)

Waktu sudah menunjukkan pukul 16.00. 5 menit kemudian Anisa datang dengan Avanza warna pink nopol L 31 ET.Membunyikan klakson tepat didepan halte SMANIP.
Anisa   : (Keluar dari mobil) “Hai teman-teman! Maaf banget aku terlambat.Ayo cepat naik     ke dalam mobil !”
Lintang            : “Iya,nggak apa-apa ayo!
Kipli    : “Nis, biar aku saja yang nyetir mobilnya.”
Anisa     : “Tapi, kamu hati-hati ya ! Jangan ngawur ! Mobilku kan masih baru, masih kinclong.”
Kipli    : “Iya, tenang saja. Bawel banget sih kamu. Mana kunci mobilnya ?”
Anisa   : (Melempar kunci mobil ke Kipli) “Ini, Pli !”

            Semua sudah masuk ke dalam mobil,dan Kipli segera menjalankan mobil dengan kecepatan tinggi.Tegang dan was-was,suasana didalam mobil.
            Yolanda: “Kim, jangan ngebut dong !”
            Kipli    : (Ngerem mobil dengan tiba-tiba) “Apa sih, aku kan ingin jadi pembalap ?”
            Dani     : “Tapi ya jangan dipraktekkan sekarang lahh !!”
Anisa   : “Iya dehh, Kipli ngawur. Kalau kamu nyetir kayak begini jadi kayak supir bus Sumber Kencana aja ?”
Kipli    : “Iya, iya.. Aku pelanin ini. Eh, aku pikir-pikir bus itu tidak pantas dinamakan Sumber Kencana, tapi yang benar adalah Sumber Perkoro. Dan disampingnya dikasih tulisan berani naik, berani mati         . Atau kalau anda punya nyali yang besar, naiklah bus ini !”
            Semua  : “Hhahaa... Betul, betul. . .”
           
Tidak terasa sudah tiba didepan rumahnya Bagus. Mereka segera turun dari mobil.
            Kipli    : (Mengetuk pintu rumah Bagus)
            Dani     : “Gus, Bagus !!”
Bagus   : (Membuka pintu)
“Tidak disiplin kalian.Kalian sudah terlambat 15 menit dari waktu yang yang sudah kita sepakati.Tidak bisa menghargai waktu.”
Anisa   : “Lebay banget sih,bahasamu layaknya seorang komandan saja! Satu kata buat kamu
                        c-e=ce r-e=re wet... cerewet!” (Centilnya kambuh)
Bagus   : “Ya sudah,kita masuk saja!”
Kipli    : “Ribet banget sih.. Ayolah cepat masuk!” (Nylonong masuk)

Lalu semua ikut masuk kedalam rumah Bagus.
Bagus   : “Bentar ya,tak ambilkan minum. Kalian duduk dulu !” (Berjalan ke dapur)
Kipli    : “Yang banyak ya! Aku haus ini.”
Bagus   : “Ini rek, minumnya!” (Menyuguhkan minum dan sedikit cemilan diatas meja)
Anisa   : “Makasih...” (Sedikit cemberut)

Lintang            : “Ayo kita mulai untuk membahas drama,Bagaimana kalau kita buat tema anak Band
                        saja!”
Kipli    : “Aku banget...”
Yolanda: “Emang kamu bisa apa?”
Anisa   : “Bisa ngerayu kamu sayang! Hahaha...” (Memegang dagu Yolanda)
Yolanda: “Ihh.. jijik banget! “ (Mengusap dagunya)
Dani     : “Ayolah segera dimulai! Sudah jam 16.30 ini.
Lintang            : “Heem,kita mulai yuk ! Anisa, ide kamu gimana?
Anisa   : “Ahaa! Kalau masalah anak Band, kita buat Mix Band saja!” (Memetik jari)
Kipli    : “Aku maunya boy band!” (Menggebrak meja)
Yolanda: “Girl band!” (Menyentak Kipli)
Lintang            : “Sudahlah kawan,jangan bertengkar! Aku sependapat dengan Anisa.Akhir-akhir ini banyak boy bang atau girl band yang bermunculan.Banyak juga FTV yang menceritakan asal-usul terbentuknya band itu.Kita buat drama mengenai sejarah terbentuknya Mix Band yang terdiri dari 3 cowok dan 3 cewek.”
Anisa   : “Setuju banget! Kayak cherrybelle gitu.” (Sedikit memperagakan gaya Cherrybelle)
Yolanda: “Yang lagi demam Cherrybelle nih!” (Menyenggol Anisa)
Anisa   : “Iya dong! Aku bela-belain lihat konsernya ke lampung.” (Mengungkapkan kebahagiaannya)
Kipli    : “Aku tetap tidak setuju dengan ide kalian yang rendahan!” (Mengelak)
Bagus   : “Tolong ya,menghargai pendapat orang lain sedikit! Ini merupakan HAM.”(Mendorong Kipli)
Kipli    : “Maksudmu apa dorong-dorong aku?”
Yolanda: “Sudah Kim! Bagus,nggak usah kamu dorong-dorong Kim!”
Bagus   : “Aku tidak suka dengan orang yang tidak bisa menghargai orang lain!”
Kipli    : “Tapi jangan kayak gitu caranya!” (mengusap dada nya dengan lantang)
Lintang : “Jangan ribut terus! Ayo kita mulai meyusun  naskah dramanya dan menentukan tokohnya.”
Kipli dan Bagus : “Diam kamu Lintang !! Kamu itu tidak tau permasalahan kita.”(Keduanya dengan wajah penuh kekesalan)
Lintang            : “Ta..tapi.. aku Cuma ingin kalian nggak bertengkar lagi.” (Menunduk dan ketakutan)
Anisa               : “Kalian itu kenapa sih! Bertengkar terus.Apa tidak bisa damai untuk sebentar saja.”
Kipli dan Bagus : “Tidak..! (Menjawab serentak lagi)
Kipli                : “Bagus,apa-apaan kamu itu,mengikuti pembicaraanku terus,apa tidak bisa berbicara dengan kata-katamu sendiri!”
Bagus               : “Biasa aja dong, Kipli..” (Dengan wajah kesal)
Yolanda           : “Kim,diam kamu! Mengalah untuk bersama apa salahnya sih? Dan kamu Bagus,sudah dong jangan menambah masalah lagi! Udah Kim,kamu sekarang ikut aku pulang!” (Menarik Kipli keluar)
Bagus               : “Udah aku mau pergi juga,kalian selesaikan masalah ini sendiri.” (Keluar dari rumahnya sendiri dengan kesal)
Anisa               : “Aduuh.. Bagaimana ini,kok malah berantem semua??” (Penuh tanya dan bingung)
Lintang            : “Bagaimana kita sekarang,Nisa? Semua sudah pulang,tinggal kita berdua dan Dani.” (Dengan wajah kebingungan pula)
Dani                 : “Huaaaahh.... Kemana semuanya?kok pada sepi?” (Bangun dari tidurnya)
Anisa dan Lintang        : “Mereka sudah pulang semua..” (Dengan wajah sedih)
Dani                 : “Terus bagaimana ini? Apa yang harus kita lakukan? (Bingung dan resah)
Lintang            :“Eh! Besok kan kita libur, di sekolah ada workshop guru SMA Se-Kabupaten Mojokerto.”
Anisa               : “Hello?? Aku lho cuek, lagian apa hubungannya?” (Dengan centilnya)
Lintang                        : “Yaa itu kan kesempatan kita untuk membahas kembali soal drama.”
Dani                 : “Pintar..!” (Menunjukkan jempolnya ke Lintang)
Anisa               : “Kalau gitu,besok jam 09.00 kerja kelompok dirumahku,kalian tahu rumahku kan? Kipli,Yolanda dan Bagus sudah tahu rumahku.”
Lintang                        : “Emm.. Insya Allah aku masih ingat jalan menuju rumahmu.” (Mengingat)
Anisa               : “Kamu Dan,tahu rumahku?
Dani                 : “Heem !” (Jawabnya dengan malas dan singkat)
Lintang                        : “Anisa,kamu kasih tahu yang lain juga ya!”
Anisa               : “Siiaaappp..” (Gaya bahasa centil)
Lintang                        : “Kemana ya Bagus? Kok belum kembali juga?” (Melihat sekitar rumah)
Anisa               : “Ahh Sudahlah ! Jam 17.00 ini,ayo kita pulang saja! (Merengek)
Lintang            : “Iya deh,ayo kita pulang!Kita pulang ya Gus! (Menggandeng Anisa keluar dan melambaikan tangan seakan-akan berpamitan pada Bagus yang tidak ada dalam rumah)
Dani                 : “Daa Gus !” (Melambaikan tangan juga,mengikuti Lintang dan Anisa keluar)
Anisa               : “Kalian sama aku? Naik mobilku?”
Lintang                        : “Tidak,terimakasih,Aku sama Dani saja naik angkot.”
Anisa               : “Aku pulang dulu ya! Kalian hati-hati!” (Naik mobil dan membunyikan klakson)
Lintang                        : “Kamu juga hati-hati Nisa, jangan ngebut!”
Anisa,Lintang.dan Dani telah meninggalkan rumah Bagus. Anisa pulang dengan mobilnya sedangkan Lintang dan Dani naik angkot.
...#   #   #...
            Seperti biasanya, kalau besok sekolah libur, malamnya Anisa menghilangkan capek dan kejenuhannya memikirkan pelajaran disekolah dengan pergi ke cafe Confeito.Dan itu berlaku untuk kali ini juga.Setelah Shalat Isya’, Anisa berangkat ke cafe.Tapi sayang, hari ini dia tidak bisa dengan teman-temannya karena da konflik antara bagus dan Kipli.
Anisa     : (Duduk termenung ditempat yang biasanya menjadi langganannya)  “Andai saja Kipli dan Bagus tadi tidak bertengkar, pasti kita bisa kumpul rame-rame disini. Ahh.. nggak asyik! Mereka juga pasti nggak tahu kalau sekarang kesepian,aku butuh mereka!”
Tak lama kemudian, Bagus datang ke Cafe Confeito dan berjalan menuju Anisa.
Bagus   : “Nisa,kok sendiri?”
Anisa   : (Masih melamun dan hanyut dalam kesepian)
Bagus   : “Mengapa kamu diam ? Kamu juga marah sama aku?”
Anisa   : (Tetap diam dan tidak menghiraukan keadaan disekitarnya)
Bagus   : “Woy! Anisa!!” (Membentak Anisa)
Anisa   : “Iya,mama! (Kaget)
Bagus   : “Hehh? Ini aku,Bagus.”
Anisa   : “Oh kamu Gus.Mengagetkan saja.Sejak kapan duduk disini?” (Merasa malu)
Bagus   : “Lumayan lama sih!”
Anisa   : “Ehm.. untung saja kamu datang ke Cafe. Oh ya! Besok kerja kelompok dirumahku jam 09.00. Dan satu lagi yang penting, jangan cari masalah dengan Kipli!”
Bagus   : “Oh iya,Oke Nis! Kalau gitu aku balik duluan ya,sepertinya kamu ada sesuat.Lagian aku juga mau beli buku.”
Anisa   : “Yuk..! hati-hati”
Bagus   : (Beranjak dari tempat duduk dan meninggalkan Cafe Confeito)
            Beberapa saat kemudian, Kipli dan Yolanda masuk kedalam Cafe,lalu segera menuju ke tempat mereka biasanya.Dan disitu ada Anisa.
Yolanda dan Kipli       : (Duduk disebelah Anisa)
Anisa                           : “Eh,kalian.Dari mana saja nih? Nempel terus kayak surat sama perangko.”
Yolanda                       : “Ah kamu bisa saja.Kita habis dari distro pesan baju couple.”
Anisa                           : “Lebay banget! Pakai acara pesan gitu-gituan.Aku yang nggak pernah,diam saja tuh.”
Kipli                            : “Makanya, cari cowok dong!”
Anisa                           : “Asal kamu tahu ya, hari ini 10 cowok nembak aku. Semua aku tolak. Aku malas pacaran.”
Kipli                            : “Wuihh.. tumben bisa kayak gitu?” (Menyindir Anisa)
Anisa                           : “Lha.kamu pikir ?? Eh, barusan Bagus dari sini.”
Kipli                            : “Kenapa anak itu kesini lagi ? Ngajak berantem ?” (Mulai emosi)
Yolanda                       : “Sudahlah Kim ! Aku pulang lho!” (Mengancam)
Kipli                            : “Jangan dong ! Terus sekarang dia kemana, Nis ?”
Anisa                           : “Dia pulang, katanya sih sekalian mau cari buku. Mungkin buku tentang polisi gitu.”
Kipli                            : “Baguslah kalau begitu.” (Agak tenang)
Anisa                           : “Oh ya, besok kerja kelompok dirumahku jam 09.00 .”
Kipli                            : “Males ah ! Nanti ketemu Bagus.”
Yolanda                       : “Ayolah Kim, besok ikut ya ?”
Kipli                            : “Ehm....” (Berpikir matang-matang)
Yolanda                       : “Demi aku..” (Merayu)
Anisa                           : “Eits..... Tolong ya! DEMI KELOMPOK, itu yang paling tepat.”
Kipli                            : “Iya, iya. Besok aku ikut. Pastikan kondisi aman terkendali.”
Anisa                           : “Nggak...nggak..nggak kuat! Aku nggak kuat sama anak cerewet. Iya,iya,  Kipli!”
Kipli                            : “Selaallluu... dinyanyikan.”
Anisa                           : “Suka-suka aku dong ! Siapa kamu?”
Yolanda                       : “Dia pacarku, Nisa. “
Anisa                           : “Sudah tahu kaliii.. Eh sudah jam 21.00 ini. Aku pulang dulu yaah. Oh iya, Nescafe satu, bayarin ya! Makasih...” (Masih sempat meminumnya dan beranjak dari tempat duduk lalu berlari keluar cafe)
Kipli                            : “Hemm.. itu anak kebiasaan deh, kita saja belum sempat pesan minum.”
Yolanda                       : “Sudah, nggak apa-apa. Ayo pulang saja.”
Yolanda dan Kipli       : (Membayar ke tempat pembayaran dan segera keluar dari Cafe)
            Mereka semua bergerak untuk pulang ke rumah masing-masing.
           
...#   #   #...


Besok paginya kelompok dramanya Lintang kerja kelompok di rumah Anisa. Pukul 09.00, Bagus sudah berada di depan rumah Anisa. Lalu Bagus SMS Anisa kalau dia di depan rumahnya. Tak lama kemudian Anisa keluar dari rumahnya.
Anisa               : “ Rajin banget sih kamu, jam segini sudah ke rumahku. Yang lain saja  masih pada ribet.” (Sambil membuka pintu)
Bagus               :  “ Aku kan selalu tepat waktu. Aku juga ingin melatih kedisiplinan yang tinggi, Nis !”.
Anisa               : “ Ouw… ouw… duduk dulu nih !” (Mempersilahkan duduk)
Bagus               : “ Iya makasih. Teman-teman yang lain mana yah ?”
Anisa               : “ Nggak lama lagi pasti datang. “
Bagus               :  “ Lho, rumahmu kok sepi ? Orang tuamu kemana ?”
Anisa               : “ Papa sama Mama ke Korea menjenguk kakakku. “
Bagus               : “ Ohhh….. “

                        Tak lama kemudian satu per satu anggota kelompok mereka datang silih berganti.
Lintang                        : “ Assalamualaikum.. “ ( Bersalaman dengan Anisa)
Anisa               : “ Waalaikumsalam.. “
Bagus               : “ Akhirnya Lintang sudah datang. “ ( Dengan ekspresi gembira)
Anisa               : “ Duduk dulu Lintang ! “
Dani                 : “ Hey… Aku sudah dat ang ! (Melambaikan tangan)
Anisa               : “ Ehm.. sepasang kekasih ini belum dating juga. Eh, enak kali ya punya pacar. Ada yang merhatiin, ada yang ngelindungin,bisa diantar jemput kalau kemana-mana. Jadi ngiri aku sama mereka.“(Dengan wajah sedih dan berharap)
Lintang                        : “ Kira-kira sih begitu. “
Dani                 : “ Sok tahu ! Memangnya sejauh mana pengetahuanmu tentang Cinta ?”

Lintang                        : “ Kata Bu Fitri, tanpa adanya cinta pohon-pohon di sekitar kita tidak bisa
                          tumbuh dengan baik, guna mencegah Global Warming. “
Dani                 : “ Tapi, kata Pak Purwoko, cinta itu rumit seperti rumitnya jaringan pada
                          komputer. “

            Tiba-tiba datanglah Kipli dengan Yolanda. Kipli segera menyahuti perbincangan antara Anisa, Lintang dan Bagus tanpa salam terlebih dahulu.

Kipli                : “ Kalian semua salah, menurutku kalau kita sudah mendapat anugerah berupa cinta. Dunia serasa milik berdua, yang lainnya ngontrak. Bukannya begitu   sayang ? “ ( Menggandeng Yolanda dengan niat bercanda)
Yolanda           : “ Iya dong Kim. “ ( Senyum bersinar )
Anisa               : “ Langsung nyahut aja kalian ! Enak aja yang lai dianggap ngontrak, emang kamu siapa ? Tolong yah, nggak usah lebay ? “ (Sahutnya dengan ketus)
Kipli                : “ Kamu cemburu ? Jangan-jangan…” (Ke- GR-an)
Anisa               : “ Idihh… males banget. Masih banyak Kipli yang lain. Ah sudah ah, ini semua kan sudah lengkap. Kita mulai berimajinasi di taman sebelah rumahku saja, sambil menikmati indahnya alam. “
Lintang            : “ Ayo ! Ayo ! “

            Mereka semua pindah ke taman sebelah rumah Anisa. Taman yang terlihat indah dan
sepi dengan suasana yang sejuk.
Bagus               : “ Cepat tentukan sutradara dan penulis naskahnya !”
Kipli                :  “ Bisamu cuma nyuruh-nyuruh doang.Sumbangkan ide kamu juga lah !”
Yolanda           : “ Duduk saja belum, asal merintah-merintah saja !” (Membela Kipli)
Anisa               : “ Lagi-lagi kamu Gus, bisa nggak sih kalau nggak memancing amarah ?
                          Lintang yang sudah menguasai soal drama lho nyantai saja. Hidup sekali
kok dibuat susah, lihat ini tampang-tampangku yang terlanjur manis dan cantik! nggak pernah resah kan ?”
Kipli                : “ Tampangmu saja sudah membuat resah Gus, apalagi kalu kamu sudah-
                        berulah ?”
Bagus               : “ Heh, bicaramu seenaknya saja, nyadar sama tampangmu sendiri.” (Menjawab dengan kesal)
Kipli                :  “ Apa… tampangku ? yah lebih manis daripada tampangmu !” (Nyengir PD)
Anisa               :  “ Kalian itu sellalu begitu… berantem saja kerjaannya. Mau kalian apa sih?”  ( Sambil membentak mereka)
Kipli                :  “ Mauku… ? kamu Tanya mauku nis ? aku mau Bagus pergi dari sini !”
Yolanda           :  “ Iya, kalau Bagus masih mencari masalah, kita semua pergi saja !” 
                           ( Membela kipli)
Anisa               :  “ Kamu kok malah belain Kipli sih… mentang- mentang dia cowok kamu!” (Kesal dengan Yolanda)
Yolanda           : “ Terus kenapa… ? Kamu marah ? Biasa aja kali nis !” (Cuek sama Anisa)
Lintang             : “ Sudah-sudah, mau dilanjutin sampai kapan berantemnya ? kita kan niatnya kesini buat kerja kelompok bukan berantem. Kok malah berantem semua ? Kan itu tidak baik !” ( Dengan gaya sok tau seperti biasanya)
Yolanda           : “ Diam kamu Lintang… sok ceramah banget sih jadi orang… ceramah itu di Masjid bukan disini !”
Kipli                :  “ Tahu kamu itu… lebih baik kamu nggak usah bicara, bicaramu tidak berguna, diam saja kamu Lintang.”
Bagus               :  “ Hai.. Kipli, dia itu cewek. Sopan dikit kalau bicara, jangan seenaknya gitu!”
Kipli                :  “Ah, biar saja. Mulut yah mulutku sendiri, kok kamu yang repot. Jangan-jangan kamu suka sama dia !” (Dengan menyindir Bagus)
Bagus               :  “ Jangan asal bicara kamu, sekali lagi kamu mengatakan itu nggak akan pernah aku maafkan, Pli .”
Kipli                :  “ Nggak memaafkan ?? Silahkan, aku nggak akan peduli itu semua. “
Anisa               :  “ Cukup (membentak Bagus dan Kipli), Punya telinga apa nggak sih kalian itu…hargai orang lain dong.
Yolanda           :  “Nis, kamu kan sahabat baikku, tapi kenapa kamu ikut memarahi kipli ?
                          jahat kamu nis.. jahat sama aku. “
Anisa               :  “ Habis, Kipli nggak bisa diam sih, Yol .”
Bagus               :  “ Memang dia kan mulutnya ember. Nggak pernah bisa diam, nis.”
Anisa               : “ Udah deh… udah deh Gus, nambah-nambahin masalah lagi kan. “

                        Tiba-tiba Dani terbangun dari tidurnya…
Dani                 :  “ Huuah… Teman-teman aku pulang dulu yah, udah ngantuk banget nih!”
Kipli                :  “ Apa… ? Seenaknya saja kamu, daritadi tidur melulu, bangun-bangun mau pulang !” (Dengan wajah kesal)
Dani                 :  “ Lho aku kan ngantuk, apa salahnya kalau aku pulang ?”
Kipli                :  “ Itu salah besar !” (membentak Dani dengan penuh kekesalan)
Lintang            :  “ Sudahlah, kita lanjutkan kerja kelompoknya !”
Kipli                :  “ Tidak, aku malas. Kita pulang saja saying, tidak usah kerja kelompok segala. “ (Sambil mengajak Yolanda untuk keluar)
Yolanda           :  “ Ta… pi, Ta… pi ? (Bingung). Yah sudahlah .”
Bagus               :  “ Aku juga mau pulang, malas… kerja kelompok tapi tidak pernah ada –
                          benarnya.” (Meninggalkan rumah Anisa juga)

            Suasana seketika itu menjadi sunyi dan senyap, tinggal Anisa, Dani dan Lintang yang masih berada di taman.

Anisa               :  “ Bagaimana ini ? drama kita tidak pernah ada ujung selesainya !”
Lintang            : “ Iya nis, aku juga bingung. Gimana besok kita harus sudah tampil, sedangkan kita belum siap apa-apa. “
Dani                 :  “Kalau aku sih ?? Ehmm… gimana yah? Bingung juga Lintang ?

                        Beberapa saat kemudian…

Anisa               :  “ Ehmm.. bagaimana kalu kita mencari jalan pintas ?”
Dani                 :  “ Apa jalan pintasnya, Nis ? Bolehkah aku tahu ? (Penasaran)
Lintang                        :  “ Iya… Iya Nis, aku jadi penasaran nih !” (Tidak sabar ingin tahu)
Anisa               :  “ Gimana… kalu kita ke dukun saja ?
Lintang&Dani  :  “ Hah… Apa ?? Ke Dukun ? “ (Terkejut)
Lintang                        :  “ Kamu yakin, Nis ? “ (Tidak yakin dengan usul Anisa)
Anisa               :  “ Yakin dong lintang, masak aku bercanda sih !” ( Meyakinkan lintang)
Dani                 :  “ Tapi boleh juga usul kamu, Nis… !”
Lintang            :  “Tapi, bagaimana dengan Yolanda, Bagus, dan Kipli ? Mereka kan selalu berselisih ? “
Dani                 :  “ Iya ya…, ah jadi bingung aku ??”
Anisa               :  “ Ya sudah, gini saja, aku yang akan mengajak Yolanda dan Kipli. Terus siapa yang akan mengajak Bagus ?
Dani                 :  “ Aku saja yang mengajak Bagus,Nis.“ ( Mengacungkan jari tangannya)
Anisa               :  “ Okelah kalau begitu… Nanti malam kita bertemu di tempat dukun itu yah. “
Dani                 :  “ Oke, aku pulang dulu !” (Melambaikan tangan dan segera pulang)
Lintang                        :  “ Aku juga yah, Assalamualaikum .” (Berpamitan dengan Anisa)
Anisa               : “Iya, hati-hati yah.. Waalaikumsalam .”
(Melambaikan tangannya kepada Lintang)







            [ Suara Jangkrik ]
            Malam pun tiba. Pukul 19.00 mereka semua tiba di rumah Pakdhe Dukun. Dan salah satu dari mereka ada yang tidak bisa ikut, yakni Dani.
Bagus               : “Dani tidak bisa ikut, dia lagi banyak proyek yang harus diselesaikan.”
            Anisa               : ( Mengetuk pintu rumah Pakdhe Dukun ) “Permisi. .”
            Yolanda           : “Kulo nuwun. .”
            Lintang                        : “Assalamu’alaikum. .”
            Pakdhe Dukun : “Nggeh. . Monggo pinarak. Kalian nyuwun nopo ?”
Lintang            : “Itu, kami siswa SMAN 1 Pajajaran kelas XI-IPA 4. Kami ada tugas membuat drama. Tapi sudah tiga hari kerja kelompok, belum juga selesai sedangkan besok kita harus sudah menampilkan drama itu. Kami bingung, karena selalu ada konflik antara Kipli dan Bagus.”
Bagus               :“Tujuan kami kesini adalah meminta bantuan Pakdhe Dukun supaya memberikan jalan agar drama kami berhasil.”
            Pakdhe Dukun : “Oh, bisa. . bisa. . bisa. . Wani piro ?”
            Kipli                : ( Membisiki Pakdhe Dukun)
                                    “Sak karepmu. . .”
            Pakdhe Dukun : “Baiklah aku akan membaca mantra. Hooeeee. . . “
            Bagus               : “Pakdhe, Pakdhe kenapa ?”
            Pakdhe Dukun : “Ohh, tidak apa-apa. Cuman membaca mantra. Hooeee. . .”
            Anisa               : “Mantranya bagaimana, Pakdhe ?”
            Pakdhe Dukun : “Ya begini.. Tolonglah tenang sedikit, aku akan berkonsentrasi.
                                    Hooeee. . .”
            Lintang                        : “Pakdhe. . .”
            Pakdhe Dukun : “Hemm... Apa lagi sih ?” ( Kesal )
            Lintang                        : “Kami Cuma ingin minta maaf karena mengganggumu.”
Pakdhe Dukun: “Baiklah, aku maafkan. Sudahlah ini air kalian minum agar kalian dapat berbicara dengan lantang, drama kalian cukup dengan improvisasi saja. Dan air ini kasihkan ke guru kalian juga jangan lupa percikkan ke teman-teman kalian agar mereka merasa terpukau. Bagus ataupun jelek penampilannya nanti, drama kalian pasti kelihatan bagus dan memukau.”
            Anisa               : “Baiklah Pakdhe, terima kasih banyak. Kami mau pulang dulu.”
            Pakdhe Dukun : “Ya, hati-hati di jalan !”
Lintang            : “Nggeh suwon Pakdhe, Pakdhe juga hati-hati di jalan ya, jangan ngebut dan jangan lupa oleh-olehnya !”
            Pakdhe Dukun : “Maksud sampean ??” ( Bingung dengan maksudnya Lintang )
            Bagus               : “Bukan Tang, bukan !!” ( Menggelengkan kepala sambil tertawa )
            Pakdhe Dukun : “Hhahaa... konyol ! tos dulu !” ( Mempraktekkan dengan ketiga pasiennya )
Bagus                : “Sudah, sudah.. Pulang yukk !!” ( Masih terus tertawa dan melambaikan tangan, yang lain pun mengikuti )

            Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Hari ini semua siswa kelas XI-IPA 4 harus menampilkan tugas drama bahasa indonesia yang ditugaskan Bu Catur. Semuanya sudah terlihat sudah siap untuk tampil, termasuk kelompoknya Lintang yang sebenarnya belum ada kesiapan 1 % pun.
            Bu Catur memasuki ruangan kelas XI-IPA 4.
            Bu Catur          : “Assalamu’alaikum Wr. Wb.” ( Seraya duduk di tempat guru )
            Semua Siswa    : “Wa’alaikumsalam Wr. Wb.”
Lintang            : “Yola, Anisa kemana kok belum masuk kelas ?” ( Dengan wajah cemas )
            Yolanda           : “Masih di kantin, mungkin.”
Bu Catur          : “Ya, anak-anak, sekarang adalah waktunya pementasan drama. Apakah sudah siap semua kelompoknya ?”
            Semua Siswa    : “Sudah, bu. . .” (Teriak mereka dengan semangat )
Bu Catur          : “Kalian memang hebat. Saya percaya pasti kalian bisa menampilkan yang terbaik. Kalian masuk kesini kan dengan tes persaingan  yang sangat ketat. Kalian adalah siswa pilihan. Ehm,, ehmmm...” ( Bu Catur batuk )
Kipli                : ( Beranjak dari bangkunya dan berjalan menuju Bu Catur sambil membawa segelas Aqua )
            Bu Catur          : “Ada apa, Kipli ? apakah kelompok kamu akan tampil yang pertama, nak ?”
Bagus              : “Eh Kipli, jangan cari perhatian ke Bu Catur ya pakai minta tampil yang pertama lagi. Emang kamu sudah siap ?”
Kipli                 : “Sok tahu kamu, Gus ! Ini bu saya mengumpulkan cerpen karena saya terlambat yang kemarin. Dan ini bu ada segelas aqua supaya ibu tidak batuk lagi.” ( Berjalan ke bangkunya )
Lintang             : “Sudahlah, jangan ribut terus !” ( Menenangkan Bagus dan Kipli )
Bu Catur          : “Kalau begitu, kelompok kamu nak Lintang untuk tampil yang pertama.”
Lintang             : “Baik, bu. Kawan, ayo kita maju ! ( Mengajak kelompoknya )
Dani                 : “Bu Catur, saya izin ke belakang !” ( Mengangkat tangan )
Bu Catur          : “Iya nak, silahkan. Ibu juga mengambil daftar nilai ke perpustakaan dulu ya, tadi lupa nggak saya bawa.” ( Berjalan keluar dari kelas XI IPA 4 )

Kelompok Lintang berkumpul di depan kelas untuk persiapan akan tampil. Tak lupa mereka meminum minuman manjur dari Pakdhe Dukun sebelum tampil. Dan Bagus memercikkan sedikit air kepada teman-temannya. Mereka pun siap untuk memulai dramanya. Tapi tiba-tiba. . .
            Pakdhe Dukun :( Tiba-tiba masuk ke kelas XI IPA 4 tanpa permisi )
                        “Kamu Kipli yang kemarin malam ke rumah saya ya ?
Kipli                 :“Ehm,, ee ii iiyyyaa.. Lho Pakdhe Dukun kok disini ? ada apa ?” ( tidak percaya akan kedatangannya Pakdhe Dukun )
Anisa               :( Tiba-tiba nylonong masuk, karena haus maka dia segera meminum air yang dibawa Kipli yang dari Pakdhe Dukun )
Pakdhe Dukun : “Cuma ingin memberi tahu kalau air yang kemarin itu bukan buat drama, tapi air untuk sakit perut.” ( Dengan lirih dan berbisik )
Anisa               : “Hahhh ??? bagaimana sih Pakdhe ini ?” ( Terkejut )
Pakdhe Dukun : “Wahh, kurang tahu ya aku. Ya sudah, aku pergi dulu ya..”
                        ( Pergi dengan polosnya tanpa memikirkan apa yang akan terjadi dengan Kipli CS )
Anisa               : ( Tiba-tiba perutnya terasa sakit )
                        “Haduhhh... perutku sakit banget. Eh, aku ke belakang dulu yaa ?“
Lintang             : “Cepat ya, Anisa !”
Dani                 : ( Masuk ke dalam kelas setelah dari toilet )
                        “Kemana itu tadi Anisa ?”
Lintang             : “Ke toilet.”
                       
Mereka pun kebingungan, dan disaat yang bersamaan Bu Catur masuk ke dalam kelas dan mengurai permasalahan.
            Bu Catur          : “Ada apa kalian ini, nak ? kok ribut ?”
            Bagus               : “Tidak ada apa-apa, bu. Kami Cuma berunding.”
            Bu Catur          : “Baiklah, kalau begitu cepat selesaikan !”
            Lintang                        : “Tapi bu, Anisa masih ke belakang.”
Bu Catur         :  “ Ehm,, nak nak.. Lho, aduhh kenapa ini. Saya ke belakang sebentar ya, Ibu ke belakang sebentar.” ( Keluar dari kelas dan  memegang perutnya yang sakit )
Yolanda           : “Kenapa kalian ini kok menggeliat seperti cacing ?”
Kipli                 : “Aduhh, sakiiit !! Yola tolong abang !” (Perutnya juga sakit)
Bagus               : “Abang ??? abang jualan es oyen ?? Hahhaaa. .”
Lintang             : “Kamu Gus, temannya sakit malah meledek ? dibiarin aja lahh jangan ditolong !” (Bercanda)
Yolanda dan Kipli:  “Yeahh, Lintang !!!”
Lintang             : “Maaf, Cuma bercanda kok.” (Sambil tersenyum)
Bagus               : “Eh tunggu, sepertinya. . . aduhh ada apa ya dengan perutku ini ? aduhh. . . (Merintih kesakitan sambil memegan perutnya)
Yolanda           : “Aduh, bagaimana ini. Sepertinya kita tidak bisa tampil. Mana Bu Okta dah mau kesini lagi.”
Kipli, Lintang, dan Bagus: “Bu Okta ?? Bu Catur kaliii..”
Yolanda           : “Eh keceplosan. Oh iya, aku lupa. Di naskh kan Bu Catur ya ?” (Menggaruk kepala, merasa malu)
           
                                    Bu Catur datang dari toilet dan memasuki kelas XI IPA 4.
Bu Catur          : “Maaf ya anak-anak, hari ini Ibu tidak bisa mengajar. Perut Ibu sakit sekali. Jadi, pementasan drama ditunda minggu depan. Dan sekarang kalian bisa melanjutkan membahas dramanya agar nanti bisa tampil dengan baik. Cukup sekian. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.” (Keluar dari kelas)
Semua Siswa    : “Wa’alaikumsalam Wr. Wb. Horreeee !!!!”
Kipli                             : “Eh, kita kan lagi sakit perut. Lupa ya ? Ayo kita sakit perut lagi !” (Mengajak kelompoknya)

            Akhirnya drama ditunda minggu depan. Dibalik tugas drama ini kelompok drama Lintang CS pun mulai kompak, menghargai perbedaan yang ada, juga menghormati pendapat orang lain. Mereka menyadari tanpa adanya kekompakan dalam bekerja, maka mereka tidak bisa bersatu dengan rasa kekeluargaan untuk menciptakan hasil yang terbaik. Kipli dan Bagus tidak lagi keras kepala dan segera saling memaafkan. Banyak hikmah yang dapat mereka petik dibalik tugas drama.
            Sadarilah kawan, bahwa perbedaan itu indah. Dari perbedaan itu kita bisa saling melengkapi. Dan akhirnya terwujudlah KEKOMPAKAN.

BERSATU KITA TEGUH. . .

                                                HAPPY ENDING... J  J  J  J  J  J

 

Anisa's Blog Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template and web hosting